Paranormal Experience: Kehadiran yang tidak diinginkan !

(Source pic: Stagging.mbigroup.co.id)
Program Kuliah Kerja Nyata atau biasa disebut juga KKN merupakan salah satu program di perguruan tinggi sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Belakangan ini juga sempat marak cerita horror tentang KKN, bahkan udah dibikinkan filmnya gaes, wkwk

Nah, kali ini juga saya mau coba share pengalaman saya selama ber-KKN tahun 2019 kemarin. Berbeda dari KKN lainnya, lokasi KKN saya berada di tengah kota. Wait? ditengah kota? itu KKN apa liburan? :D well, terserah andalah,..

Awalnya begini, ketika itu setelah sampai dilokasi KKN seluruh peserta KKN berkumpul di Kantor Walikota untuk penyambutan, setelah itu kami berkumpul sesuai posko kami masing- masing untuk berkenalan dengan lurah dan diantar ke tempat tinggal kami selama ber-KKN. Hari itu cuaca sangat cerah, saking cerahnya ac mobil pun udah nggak mempan.

Setelah sampai dilokasi atau tempat tinggal kami, awalnya saya tidak merasakan apa- apa gitu, masih agak nyaman aja walaupun tempatnya, maaf,  mungkin agak gimana gitu jika kita ingat kembali lokasinya di tengah kota, tapi saya selalu ingat kalau saya sedang ber-KKN jadi terima saja apa adanya, namanya juga mengabdi.

Teman- teman cewek kami sudah masuk duluan ke dalam rumah dan berbincang- bincang dengan lurah kami, saya bersama teman- teman cowok lainnya agak telat masuk karena harus mengangkat barang- barang yang ada di bagasi mobil. Setelah barang- barang di mobil sudah turun semua, kami pun mengangkatnya satu- persatu ke rumah, Yah rumah ini rumah panggung. Jadi ketika kita mulai menaiki tangganya yang terbuat kayu yang mulai kusam itu berbunyi "Ngek, ngek", decitan kayu. 

Perasaan saya mulai tidak enak ketika saya sampai depan pintu, ditambah lagi ekspresi teman- teman cewek yang sedang berbincang dengan lurah, terlihat seperti cemberut dan tidak nyaman. Saya taruhlah barang- barang satu- persatu di dekat pintu dan mengambil barang yang tersisa di bawah. selepas barang bawaan sudah diangkat ke rumah, kami pun ikut bergabung dengan lurah. Saya memerhatikan setiap sudut rumah, terdapat lemari tua yang berisi botol minuman yang entah sudah berapa lama berada disitu, rumah ini juga terdapat dua kamar tapi salah satunya terkunci, terlihat jelas dengan gembok warna kuning yang tergantung di grendel kamarnya.Yah rumah ini sepertinya sudah lama tidak dihuni. kami pun berbincang lama dengan lurah. Tiba- tiba saja terdengar suara hembusan angin, saya pun refleks menoleh kiri- kanan memerhatikan teman- teman yang lain, tapi sepertinya mereka tidak merasakan suara hembusan angin itu.

Semakin lama, suara angin itu terasa seperti orang berbisik, atau lebih spesifiknya seperti orang bernapas di telangaku. Dalam hati saya pun berucap, "sepertinya tempat ini tidak beres". Menjelang ashar, lurah kami pun pamit dan kami berbenah barang masing- masing dan mulai mengatur "strategi" agar kami bisa tinggal dengan nyaman di rumah itu. Setelah barang saya udah rapi, saya mengeksplor sedikit rumah ini walaupun agak kecil. Saya perhatikan setiap sudut rumah lagi, ada sedikit ke anehan dengan rumah ini, saya bisa lihat benda- benda seperti bawang dan peniti dibagian atas beberapa pilar rumah, ntah itu tidak disengaja atau apa,.. Saya pun menuju area dapur yang bisa dibilang gelap sendiri dibanding ruangan lainnya, Ketika masuk ke dapur itu seketika bulu kuduk saya berdiri, merinding layaknya orang kedinginan, padahal cuaca lagi cerah- cerahya. di dapur itu terdapat sebuah tempat tidur yang dipisah- pisah gitu, seperti rakitan tempat tidur gaes tapi tidak di rakit dan disusun begitu saja. Dan rakitan tempat tidur itu punya cermin, saya refleks pengen bercermin dong, karena udah kebiasaan liat cermin langsung bercermin. Nah letak rakitan tempat tidur ini disusun di pojok kanan dapur dari pintu dapur.

Saya pun asyik bercermin, tiba- tiba saja ada orang mensiuli saya dari sisi kanan saya. Refleks saya menoleh dan melihat seorang kakek- kakek barbaju putih dan berambut putih, Sebisa mungkin saya menahan diri untuk tidak berteriak karena takut mengagetkan teman- teman yang lain. Saya pun mencoba mengatur napas saya, dan bertanya sama itu kakek, dia cuma bilang "pergi, pergi" dengan nada pelan. Saya pun membungkukkan badan seolah pamit ke kakek itu dan kembali ke ruang tamu. Perasaan gelisah pun makin menjadi- jadi, jadi saya mencoba untuk berwudhu dan sholat ashar diruangan lain yang terletak antara ruang tamu, dapur dan kamar. Saya pun membentangkan sejadah saya searah pintu kamar karena cahaya matahari masuk dari jendela kamar. Ketika takbir pertama tiba- tiba saja perasaan kembali menggigil, tapi saya mencoba khusyuk. Rakaat pertama masih aman, nah ketika rakaat kedua mulai aneh, ketika saya sujud, terasa seperti ada orang berdiri di pintu kamar yang tepat diatas kepala saya, kenapa saya rasa? karena emang cahaya yang masuk itu seperti terhalang, tapi mencoba positif kalau itu teman saya. Sialnya ketika saya bangun dari sujud, ada seorang perampuan hamil menggunakan daster berdiri tepat didepan saya, saya bisa melihat dengan jelas darah yang mengalir dari paha ke lantai rumah. Saya pun mempercepat semua bacaan sholat saya, saya sudah tidak khusyuk lag, dan ingin segera meyelesaikan sholat saya.

Selepas sholat saya kembali ke ruang tamu dan berbincang dengan  teman- teman yang lain seolah tidak terjadi apa- apa, soalnya kalau saya cerita pasti agak aneh dan canggung gitu, soalnya kan baru hari pertama dan kami belum mengenal satu sama lain, wkwk

Yah, sebenarnya banyak sekali kejadian, bahkan bukan saya sendiri, beberapa teman juga mengalami,.. tapi nanti kita bahas dikesempatan lain yah gaes! :D




Baca juga:

Komentar

Postingan Populer