Chapter 4: Kutukan 2

(Source Pic: Jefry Mattemu Naval Arc. Student of Hasanuddin University)
Ketika aku dan alisya sibuk bercakap, steve hanya terlihat memainkan hp-nya sambil melahap makanannya. Aku heran melihat kelakukan steve, apa iya alisya tidak semenarik itu? sehingga seorang steve pun tak ingin berbicara dengannya, "Steve, kok lahap bener makannya, haha" godaku, "Ahh nggak, laper banget nih, haha" jawabnya, Alisya pun hanya tersenyum melihat kami berdua saling goda.

"Krriiinggg, Krriiingg, Kriiingg!!", Jam istirahat pun berakhir. "yaaahh,,, belajar lagi!" keluh steve, "Jangan gitu dong, katanya mau jadi dokter, tapi malas belajar, haha,... yukk ah!" ajakku. Kami pun bertiga menuju kelas.  Oh iya arah kelas kami, melewati koridor atas yang berhadapan langsung dengan pohon mangga yang disebut steve tadi, aku jadi penasaran.

(Source Pic: Pixabay.com)
Kami pun akhirnya melewati koridor yang berhadapan langsung dengan pohon mangga tadi, aku pun menoleh ke arah pohon mangga, "Aku tadi pagi ke pohon mangga itu? ngapain coba?, hufft mungkin steve cuma ingin ngerjain aku" terka ku. "Zard, pohon itu buahnya manis loh!" tiba- tiba saja alisya terdengar bersemangat ketika menyebut buah mangga itu, "Beneran?" tanya ku, "Iyaa, muuaaanisss buaaanget deh pokoknya!" jawabnya bersemangat. Kami pun masuk ke kelas dan memulai pelajaran, dan yaaahhh, aku bertemu  pujaan hati ku lagi, hehe

Aku pun mencoba menyapanya ketika hendak duduk dibangku ku, "Hai is" sapa ku sambil tersenyum, "Oh hai zard!" balasnya, Arrrrrrggghhhh!!! dia nge-balas sapaku, Aku pun duduk dengan hati yang berbunga- bunga, kelas pun terasa menyenangkan, 

Detik demi detik, menit demi detik, jam demi jam hingga kelas pun berakhir. 

"Krriiiingg, Krriiingg, Kriiiingg!"

"Yahh kok belnya ngegas sih!" canda steve yang refleks membuat para siswa dikelas tertawa. "Ah kamu steve! pak guru belum keluar loh!" aku mencoba mengingatkannya, karena pak guru tiba- tiba melihat steve dengan tatapan yahh,... you know lah! 

Selepas kelas aku tak melihat alisya, dimana pun mungkin dia pulang duluan karena "urusan perempuan"?. Aku pun berdiri depan gerbang menunggu angkot untuk pulang kerumah, tiba- tiba saja mobil brio warna merah berhenti didepan ku, "Zard, mau bareng aku nggak? kan kebetulan jalannya searah?" ajak steve, Aku pun tersenyum dan mengganggukan kepalaku. Akupun membuka pintu mobil steve dan pulang bareng steve, "Zard, kamu ngerti nggak pelajaran kimia tadi?" tanya steve, "hoo, yang materi struktur atom itu? Lumayan sih, kenapa steve?" jawabku, "Bentar malam aku boleh nggak ke rumah mu untuk belajar materi itu sekalian ngerjain tugas pak ryan?" pintanya, "hmm, boleh banget! nnti kabarin aku aja kalo kamu udah mau ke rumah yah, tapi datangnya jangan kemaleman yahh" kataku, "paling habis maghrib lah aku jalan ke rumah mu, haha" sahut steve.

(Source Pic: Bobo.grid.id)
"Ada yang datang,..." Tiba- tiba saja aku terbangun dari tidurku, aku menoleh ke arah jam dinding yang ditaruh diatas meja belajar ku, "waah udah jam 18.17". Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi, "Ada yang datang,..." terdengar lagi seseorang yang berbisik di telingaku, "Maa, mama?" aku mencoba untuk berpikir positif dengan menganggap mama memanggil.

(Source Pic: :liputan6.com)
 Ketika aku menuruni tangga untuk mencari mamaku, tiba- tiba saja kakiku tak dapat digerakkan, "Dubbbraaakk!", aku terjatuh di tangga. Badan ku bisa merasakan setiap pijakan anak tangga yang "Mengelus" badanku, "Aaduuhhh!" refleks ku teriak. Aku pun mencoba berdiri, seketika aku melihat sosok perempuan berambut panjang lebat dengan kuku yang bersimbah darah merangkak di tangga dari atas menuju ke tempatku, aku bisa melihat jelas darah yang menetes- netes dari matanya, dengan tertatih aku berjalan menuju kamar mama, "Maaaa?" panggil ku sambil membuka pintu kamar mama, dan ternyata mama sedang sholat akupun menutup kembali pintu kamar mamaku.

(Source Pic:Idntimes.com)
 Aku kembali berjalan menuju kamar mandi atas, kemudian terlihat sosok tadi sedang duduk di sofa depan tv dengan rambut yang lebat panjang dia terlihat seperti menggendong bayi bajunya terlihat kumuh seperti habis jatuh di tanah merah. Pada bagian bahu nya terdapat lubang yang dipenuhi oleh ulat yang masih menggeliat, "Ada yang datang..." terdengar lagi bisikan itu. Aku masih mencoba melangkahkan kaki ku ke anak tangga pertama, "Ada yang datang, dia udah didepan,..." terdengar bisikan itu, aku pun menolah ke arah jendela depan, Benar! Aku melihat sosok  hitam pekat yang berdiri depan jendela rumah, aku pun mencoba mendekati sosok itu mencari tahu siapa itu. Dengan tertatih aku menuju pintu depan, ketika aku mendekati pintu depan sosok tadi terlihat berlari menuju pagar, refleks aku berlari mengejarnya karena khawatir ada orang jahat yang mencoba masuk rumah. Dan ketika aku membuka pintu rumah. Terlihat mobil merah dari arah kanan rumah, "ohh itu mobilnya steve" gumanku, akupun agak merasa legah.


(Source Pic: Gambarmo.blogspot.com)
Steve pun memarkirkan mobilnya didepan rumah, ketika dia membuka pintu mobil aku dapt mencium bau parfumnya yang menyengat itu, huuuft. "Haaii zard!! loh? kamu beralih jadi satpam yah klo dirumah? haha" sapa steve, "kamvret nih! masuk yuk!", balas ku sambil membukakan steve pintu pagar. "Kamu napa zard? kok tertatih gitu jalannya?", Tanya steve. "Oh tadi habis kepeleset ditangga, hehe" jawabku. kami berdua pun masuk ke dalam rumah, "Assalamualaikum" Salam steve. "Eh ada tamu yah zard?" tiba- tiba saja mama keluar dari kamar dengan mengenakan mukenah, steve pun salim pada mama, "Saya steve tante, temen sekelas zard", "Oh iya nak, tumben- tumben lih ada temen zard yang dateng ke rumah", aku bisa melihat dengan jelas wajah mama yang sumringah mengetahui ada teman ku yang main ke rumah. Yah memang aku belum pernah membawa seorang teman pun main ke rumah.

"Ma, zard ama steve ke kamar dulu yah ma, mau ngerjain tugas bareng", Ijinku ke mama. Kami berdua pun menuju kamarku, "kikikiki!! ciyee udah punya temen lu yah?",goda si putih dalam batinku, "Berisik aah!" jawabku sewot.

(Source Pic: Brilio.net)
"Waah kamar mu gede juga yah zard",Seru steve. Steve pun langsung duduk diatas tempat tidurku dan segera mengambil buku pelajaran di rak buku yang berada disamping tempat tidur. Kamipun belajar bersama sambil berbincang. "Uwaaaahhh capek juga yah!" Keluh steve. "Yaelahh baru sejam , haha" jawabku. "Eh, kamu ada anime apa? nonton yuk?" Ajak steve. "Lah bukannya kamu mau belajar?" Tanyaku. "Hadeehhh, zard! penat tau! haha,... diselingin nonton gitu biar semangat lagi belajarnya" paksa steve sambil mengambil laptop. "Betul- betul yah kamu, huft! kamu mau nonton apa?" Jawabku rada kesel. "Kamu ada anime apa nih?" Tanyanya balik. "Kalo yang sekarang sih, aku lagi nonton Tate no Yuusha" jawabku. "Ya udah yang itu aja deh!!". Kami pun nonton bersama anime itu.

Tak lama berselang, "Zaaard! Makan dulu nak! mama udah masak, ajak steve juga!" teriak mama dari bawah. "Iya maa!" jawabku. "Yuk steve mama manggil tuh!" Ajakku.

(Source Pic: Putih.co.id)
Aku dan steve segera menuju ruang makan, "Ayok makan nak steve!" seru mama. "Waahh enak nih tante kelihatannya" Sahut steve. Steve pun mulai mengambil seporsi makanan, "Kok dikit nak? Ambil yang banyak" Kata mama sambil tersenyum, "Iya tante, nanti steve nambah kok, haha" Sahut steve. Kami pun mulai melahap makan malam kami bersama sambil berbincang- bincang. Baru kali ini aku melihat mama begitu antusias, yah mungkin mama sangat senang akhirnya aku punya teman akrab, hehe.

(Source Pic: Flawsometanoia.wordpress.com)
Kami pun berbincang hingga larut malam, "Duh udah malam nih tante, steve balik dulu yah" pamit steve. "Loh? nggak bermalam aja nak, udah larut ini" pinta mama. Aku dan steve saling bertatapan seolah memberi isyarat dan aku hanya menaikkan pundak ku mengisyaratkan bahwa kenapa tidak?. "Ah, nggak apa- apa nih tante? hehe" jawab steve. "Iya nggak pa-pa loh! lagian biar rumah rame juga, iya nggak zard?" ngeles mama. Aku hanya tersenyum dan mengganggukan kepalaku, "Iya deh tante, steve nginap aja tapi steve harus kabarin mami dulu tante" kata steve sambil ijin ke ruang tamu untuk menelpon maminya.

Akhirnya steve pun bermalam di rumah, kami pun melanjutkan bincang- bincang tadi hingga pukul 00.17 WITA. "Waahh udah jam segini, keasyikan ngobrol nih kita, hahaha" sela mama. aku dan steve hanya tertawa mendengarnya. "Ya udah deh ma zard ama steve ke atas dulu yah ma" ijinku ke mama. "Iya istirahat dulu deh nak steve yah, biar tante yang beresin meja" kata mama. "iya tante, makasih tante, steve ke atas dulu tante" ijin steve.

(Source Pic: Minikino.org)
Sesampainya di kamar, steve langsung merebahkan badannya diatas ranjang ku, "Waaahh ngantuknyaaa" kata steve sambil menguap. "Ya udah gi, tidur aja steve" sahut ku. "Emang kamu nggak tidur?" tanya steve. "Masih belum bisa tidur nih" balasku. Tiba- tiba steve menyampingkan badannya ke arahku, "Zard, ada ingin aku tanyakan nih?" Tanya steve. Wajahnya terlihat serius seperti waktu dikantin tadi siang, "apa nih? tentang alisya lagi? haha" Sahut ku dengan nada meledek. Steve menganggukan kepalanya. "Nanya apa emangnya? Kenapa si alisya?" Jawabku penasaran.
"Zard" katanya sambil mendudukan dirinya. "Sebenarnya si alisya yang selalu kamu sebut teman sekelas kita itu nggak ada, aku khawatir padamu. bukannya aku bermaksud mengganggap kamu aneh atau apa, tapi anak- anak dikelas mulai membicarakanmu zard" kata steve dengan hati- hati. Perasaan ku menjadi aneh, seperti aku ingin marah, merontak, seolah alisya benar- benar tidak dianggap. "Zard, kamu jangan marah yah, aku tau kamu marah karena dalam pandangan mu seolah- olah kami sekelas mem-bully alisya dengan menganggap dia tidak ada dikelas, tapi yang cuma melihat alisya itu cuma kamu zard" lanjutnya. Pikiranku pun mulai mengambang, "Coba deh kamu ingat- ingat, ketika kita bareng alisya, apa kamu nggak merasa aneh? dia nggak pernah memesan makanan kan? terus ketika kamu bilang kamu menemani alisya ke toilet, sebenarnya kamu berdiri depan pohon mangga dna berbicara sendiri" lanjut steve. Tidak pernah makan? bener juga sih, Tapi apa iya tadi pagi aku berdiri depan pohon mangga?. Aku mulai tersesat dalam pikiran ku sendiri,"Zard!" Panggil sambil menyentuh bahu ku. "Oh iya steve maaf,..." Jawabku. "Coba deh kamu pikir- pikir lagi deh tentang alisya ini, karena kau khawatir ama kamu zard" kata steve sambil menepuk- nepuk bahu ku.

(Source Pic: Businessinsider.com)

Ku rebahkan badanku di atas ranjang samping steve, "Apa yang kamu bilang ini beneran nggak steve?" Tanyaku menyakinkan diriku. "Iya zard, Kalo kamu nggak percaya kamu liat deh di absen kelas besok pagi, kalo perlu kamu ke ruang TU untuk mencari data tentang alisya" jawab steve. "Ya udah deh besok aku coba cari tahu, hehe" jawabku . Perasaan ku menjadi aneh, aku kesal, marah tapi steve ada benarnya juga ketika aku mengenal alisya semuanya menjadi aneh, banyak kejadian- kejadian yang diluar nalarku. Aku menjadi terus memikirkan apa yang steve katakan hingga aku akhirnya ketiduran.




----Chapter 5: Kutukan 3 "R.E.V.E.A.L.E.D"----




Komentar

Postingan Populer