Chapter 3: Kutukan

(Source Pic: m.vidio.com)
"Tik! Tok! Tik! Tok!" Dentuman jam yang menunjukkan pukul 05.23 WITA, mama pun membangunkan ku untuk bergegas mandi untuk ke sekolah. "Zard, bangun nak, ayo lekas mandi, ntar terlambat loh", Seru mama. Aku membuka mata ku dan duduk di sisi tempat tidurku, "Mama siapin sarapan dulu yah,.." kata mama sambil keluar kamarku.

Aku masih duduk di sisi tempat tidurku, kepalaku agak terasa pusing. Setelah beberapa detik kepalaku kembali jadi enak, akupun segera bergegas mandi, Oh iya aku harus bergegas mandi, karena kalau tidak aku pasti telat soalnya aku naik angkot. Aku pun mengambil handukku di jemuran dan masuk kamar mandi.

"Dukk!, Dukk!", Tiba- tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar mandi dengan sangat keras. "Ada apa ma?", Tanya ku dari dalam kamar mandi tapi aku tak mendapatkan jawaban, kucoba membuka pintu untuk mencari tahu dan ketika kubuka tak telihat seorangpun depan kamar mandi, "Ahh mungkin perasaan ku saja", Gumam ku sambil melanjutkan mandi. Setelah mandi akupun kembali menuju kekamar. "Siapa tuh? Ma? Mama?", Kataku refleks, terlihat seorang wanita sedang berdiri depan pintu kamar ku, Aku hanya melihatnya samar karena aku tak memakai kacamataku. Akupun terus menuju kamar dengan langkah yang pelan. Ketika aku semakin dekat dengan kamar, wanita itu tiba- tiba saja bergerak turun ke bawah, "Ahh mungkin saja mama mau mastiin aku udah mandi atau belum, hehe", Pikirku.

Kupakai seragam sekolah yang telah disiapin mama tadi subuh, Eittss! tak lupa, harus pakai minyak rambut supaya klimis, dan ketampananku nambah!. Aku segera merapikan rambutku depan cermin, "Nah! hari ini ketemu ama si isna, jadi harus tampan!" gumamku, "Kikikiki!! rapi amat lu!" tiba- tiba sosok putih berdiri dibelakangku, seketika aku panik karena ia tiba- tiba muncul. "Ngapain sih! Ngeselin tau nggak" jawabku kesal. Ia hanya tertawa, "Kikikiki!! lagi jatuh cinta lu yah?". Aku cuek menanggapinya dan melanjut merapikan rambuku, "Nggak asik lu nak manja!" ledeknya sambil melesat keluar kamarku. "Bodo amat" gumamku, Nah setelah rambut ku sudah rapi tidak lupa pakai parfum dong! biar wangi, hehe...

"Zard!! Sarapannya sudah siap nak!", mama sudah memanggilku, aku kemudian menuju ruang makan, tapi ada yang membuatku kaget ketika menuju ruang makan, Aku melihat seorang anak kecil sedang duduk di anak tangga terakhir tangga dengan rambut sebahu, baju kaos warna pink kusam, dan yah ia terlihat basah kuyup. Kulangkahkan kaki ku seperti biasanya dan melewati anak kecil itu dan segera menuju ruang makan, "waahhh telur ceplok nih ma!" kataku antuasias melihat telur ceplok setengah matang buatan mama, yuuummmy!!.

Kuambil porsi besar, dan mulai melahap sarapanku. "Mama udah siapin bekal, ntar jangan lupa dibawa yah" pinta mama, sebenarnya aku agak kesel sih, masih di suruh bawa bekal ke sekolah apalagi aku udah memakai seragam putih abu-abu, huft.. "Iya ma, nanti zard bawa kok" jawabku sambil tersenyum, yah supaya mama bahagia aja. "Oh iya zard, nanti juga jangan lupa minta nomer wali kelas mu yah, mama mau hubungin" pinta mama lagi, "Iya ma" jawabku sambil melahap sarapanku.

Setelah sarapan, aku langsung bergegas mengambil sepatuku di rak sepatu samping tangga. Anak kecil tadi sudah tak duduk disitu lagi, ah mungkin sudah bosan duduk disitu kali. Akupun duduk di kursi beranda rumah untuk memakai sepatuku, kuikatkan dua kali tali sepatuku agar tidak mudah lepas ketika berjalan dan ketika talinya terinjak orang di angkot nanti.

"Krek, kreeekk, kreek!" kemudian terdengar suara gesekan kantong kresek dengan suatu benda, aku abaikan suara itu, akan tetapi suara itu terdengar semakin keras dan aku menoleh ke arah pintu pagar terlihat seorang pria paruh baya dengan baju compang- camping berdiri didepan pagar menatap ku, "Ada perlu apa pak?" tanya ku sambil mengikat tali sepatuku, "Minta sedekahnya dik" pinta bapak itu, akupun bergegas berdiri dan menuju pagar untuk memberikan uang pada bapak itu dan langsung berangkat sekolah, "Maaaaa! Zard berangkat dulu! Assalamualaikum!", pamit ku pada mama dan bergegas membuka pintu pagar, "Nih pak, aku cuma punya segitu, maaf yah" kataku sambil berlalu. Kembali ku tutup pintu pagar dan berjalan menuju jalan raya untuk naik angkot. Ketika aku menuju jalan raya, aku mencium bau yang kurang sedap, hmmm bau nya tak asing nih!. Sepertinya aku pernah mencium bau ini, tetapi aku tetap berjalan menuju jalan raya. Tak lama berselang aku melihat bapak tadi sedang jongkok depan rumah tetanggaku, "Loh bukannya bapak itu yang depan rumah?" tanya ku dalam hati, ketika aku hendak melewatinya bapak itu berdiri dan menatap ku berjalan didepannya, tatapannya begitu dingin dan kosong membuat ku tak nyaman, aku terus berjalan dan ku percepat jalanku, akupun melirik kebelakang bapak tadi itu mengikutiku.  Kupercepat jalanku hampir setengah lari, "hmmm baunya makin nyengat!", perasaan ku makin tak nyaman. semakin ku percepat langkah kakiku, semakin cepat juga langkah kaki bapak itu, hingga terdengar "Buuukkk!" seperti ada yang jatuh dibelakang ku, kaki ku pun refleks berenti dan menoleh kebelakang khawatir bapak tadi pingsan.

(Source Pic: Semuaadadisini.com)

"Aaaaaaarrggghhh!!" Teriakku kencang dan aku pun berlari sekencang- kencangnya, beberapa tetangga sontak keluar rumah untuk mencari tahu apa yang terjadi. Aku hanya berlari, berlari dan berlari hingga menemukan jalan raya. Aku berdiri di pinggir jalan menunggu angkot tujuan sekolah, kaki ku masih terasa gemetaran, diriku menjadi tak karuan seperti aku sudah gila...

"Kepala bapak itu jatuh? apa aku salah lihat yah?" aku masih bertanya- tanya dalam hati, pikiran ku menjadi kacau, kaki ku masih gemetaran ketika mengingat kepala bapak tadi jatuh, dan bersimbah darah kemana- mana serta badan bapak tadi dikerumuni oleh belatung, ya aku melihatnya dengan jelas belatung itu keluar dari kuping, persendiaan dan berbau menyengat. Untuk menghilangkan perasaan aneh tadi aku mulai berjalan ditempat agar sedikit menenangkan ku, orang- orang memandangiku dengan heran..

Tak berselang angkot tujuan sekolah akhirnya datang, akan tetapi sayangnya angkot itu penuh dan aku harus menunggu angkot lainnya lagi, ketika angkot itu berlalu diseberang jalan terlihat seorang gadis dengan rambut kuncir, berbaju warna pink, celana puntung melambaikan tangan pada ku, seolah menyapa ku, menyapa? hmm mungkin dia lebih terlihat memanggilku?. Aku mencoba membalas lambaiannya, dia pun tersenyum dan berjalan menuju warung dekat pohon ketapang diseberang jalan.

Menunggu, menunggu dan menunggu,... setelah 10 menit berdiri dipinggir jalan dengan perasaan yang tak karuan akhirnya angkot berikutnya datang, kulambaikan tangan ku untuk menghentikan angkot itu, daaann angkot itu hampir penuh dan hanya menyisakan tempat duduk dekat pintu, but at least masih muat, hehe...

(Source Pic: Jahedaily.wordpress.com)
Akhirnya aku sampai di sekolah pukul 07.10 WITA, sedikit lagi ditutupin pagar nih, huffttt...

"Zaaaarrdd!!", Alisya memanggilku dari kejauhan. "haai!" balasku, "adduhh hampir aja telat yah, haha" katanya sambil ngos-ngosan, Kami pun berdua menuju kelas, "Zard aku ke toilet dulu yah?" kata alisya, "oke deh aku tungguin diluar yah" jawabku. Selama menunggu perasaanku menjadi tak nyama jika mengingat kejadian pagi ini, dabn tiba- tiba saja hawanya menjadi dingin, dari kejauhan terlihat seseorang menatapiku, memang jika dipagi hari banyak orang berlalu lalang, tapi orang seperti sengaja berhenti dan memerhatikanku dari jauh, ku palingkan wajahku dari orang itu seolah- olah tidak peduli, "Yuuk! zard ke kelas.." ajak alisya sambil menepuk pundakku. "Kok kamu lama banget sih, Al?" Tanyaku. "Biasa zard, urusan perempuan, hhe" jawab alisya sambil tersenyum.

"WOII!! ZARD!!", Seseorang tiba- tiba mengagetkan ku dari dalam kelas, "AHH! Kamvret kamu steve, pagi- pagi udah ngejahilin orang, hufft". Steve tertawa dengan lepas melihat ekspresiku yang kaget tak ketulungan, bagaimana tidak kaget banget kalau hariku ini dimulai dengan hal- hal aneh...

"Kriiingg, Kriiing, krriiiinggg!!", Bunyi bel jam pertama. kami pun duduk di bangku masing- masing dan tak lama berselang guru kimia masuk dan pelajaran pun di mulai.

(Source Pic: Youtube.com)
"Baik anak- anak! kita akan mempelajari tentang Struktur atom,...." dan penejelasan ibu guru pun terdengar seperti nyanyian yang membuatku ngantuk, "Ehem!" tiba- tiba ada yang berdehem disamping ku, seolah memberi kode, aku pun menoleh ke samping ku, WOAAAHHHH!! Sungguh indah ciptaan tuhan, terlihat isna tersenyum padaku, Adduuhh kuatkan hamba ya Tuhan. Aku pun menjadi bersemangat belajar dan mencatat kembali materi yang diberikan oleh bu guru. Tiba- tiba saja pelajaran kimia ini menjadi menarik dan menyenangkan, Uhuy!, haha

"Aakhirnyaaaaaaa!!" Seru steve sambil meregangkan kedua tangannya keatas selepas mendengar Bel jam istirahat yang seram itu, "Melelahkan juga ya zard, ke kantin yuk!" Ajak steve, aku menileh ke belakang mengajak alisya, "kamu duluan aja zard, nanti aku nyusul, perut ku lagi agak nyeri," kata alisya sambil tersenyum kesakitan. Aku pun berdiri dan menuju kantin bersama steve.

Sesampainya di kanti kami berdua memesan ayam rendang seperti biasa dan duduk di tempat kami kemari. "Steve, kamu tau nggak? pasti nggak tau kan? mau tau nggak? hayoo tebak!" Seru ku kegirangan, "Apaan sih! aku kan belum blg iya atau apa kek,... huft!" jawab steve agak kesal, Aku hanya tertawa melihatnya, hari ku menjadi indah setelah melihat senyum isna di wajahnya yang manis, dengan alis tebal, plus dengan lesung pipinya , dduuuhh mirip artis intan nuraini dehh dan kejadan pagi ini mulai terlupakan,...:D

"Apaan sih zard, kamu kok kegirangan gitu? ada apa? hayoo cerita dong!" tanya steve sambil menyuap makanannya, "Tadi si isna senyum ama akuuuuuuu! hahaha" jawab ku kegirangan, "yaelaahhhh zaaard!!, cuma di senyumin aja? kamu udah kegirangan  gitu? Hahaha, kirain apa dah,..." Ledeknya, "Oh iya zard, aku mau nanya nih" tiba- tiba saja wajah steve berubah seperti penasaran dan serius, "mau nanya apa steve? kok kyk serius gitu, haha" jawab ku santai, "Tadi pagi aku ngeliat kamu berdiri dekat pohon mangga yg dilapangan depan, ngapain kamu zard?" tanya steve, "Ha? Pohon mangga? lah aku kan nggak pernah ke sana steve hari ini, justru malah tadi pagi aku nemenin si alisya ke toilet" jawab ku, "temenin alisya ke toilet?" tanyanya lagi memastikan. "iya tadi pagi waktu turun dari angkot aku ketemu ama alisya di gerbang, eh tau2 nya dia minta di temenin ke toilet dlu katanya urusan perempuan" jawabku sambil menyeruput jus alpokat ku, "mengenai alisya, alisya itu temen kelas kita kan?" tanya steve yang terlihat semakin serius, aku pun berpikir kenapa steve terlihat serius gitu yah ketika ngebahas alisya, "Iya, dia kan duduk dibelakang ku steve" jawabku santai, raut wajah steve makin terlihat khawatir, "Aku mau nanya lagi nih tentang alisya,..." kata steve, "Haaaii!! Zarrdd" dari kejauhan Alisya menyapaku, aku pun spontan membalas sapaan alisya, "Sini al, duduk bareng kami!" seruku, steve pun kembali terdiam dan melahap makanannya.



----Chapter 4: Kutukan 2----

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer